Sukhoi merupakan salah
satu perusahaan pembuatan pesawat tempur militer ternama dari Rusia.
Salah satu produknya ialah Sukhoi Superjet 100. Begitu mendengar
nama ini, yang terbayang dalam benak kita adalah pesawat yang
mengalami kecelakaan mematikan di Gunung Salak, Bogor pada hari Rabu
9 Mei 2012 sekitar pukul 14.32 WIB. Apalagi pesawat andalan Rusia ini
merupakan pesawat yang sangat diharapkan dapat melenggang dengan
gagah di udara setelah banyaknya peristiwa-peristiwa kecelakaan
pesawat yang sering dialami oleh negeri beruang kutub tersebut.
Terlebih lagi, Alexander Yablontsev, seorang pilot yang menjalankan
pesawat yang tengah melakukan demonstrasi penerbangan atau joyflight
ini bukanlah sembarang pilot. Yablontsev merupakan seorang pilot
senior yang sudah memiliki lebih dari 10 ribu jam terbang.
Lalu apa penyebab utama terjadinya kecelakaan itu? Apakah murni human error? Atau memang ada kesalahan teknis pada pesawat? Bila memang benar terjadi kesalahan teknis pada pesawat, ini akan membawa dampak buruk pada penjualan Sukhoi Superjet 100 di Rusia.
Kembali lagi pada realita kehidupan, segagah apapun pesawat itu, dan seprofesional apapun pilotnya, kita tetap tidak bisa menghindari kehendak Tuhan.
![]() |
Seorang pilot (kiri) dan co-pilot (kanan) berpose bersama dua orang pramugari sebelum joyflight cloter kedua. |
Lalu apa penyebab utama terjadinya kecelakaan itu? Apakah murni human error? Atau memang ada kesalahan teknis pada pesawat? Bila memang benar terjadi kesalahan teknis pada pesawat, ini akan membawa dampak buruk pada penjualan Sukhoi Superjet 100 di Rusia.
![]() |
Sukhoi yang baru saja take off dari Bandara Halim Perdanakusuma. |
Kembali lagi pada realita kehidupan, segagah apapun pesawat itu, dan seprofesional apapun pilotnya, kita tetap tidak bisa menghindari kehendak Tuhan.
![]() |
Lambaian tangan terakhir co-pilot saat melakukan joyflight cloter kedua. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar